Event study club hari ini menghadirkan narasumber mas Azhar
alumni Teknik Perminyakan dari angkatan 2010. Materi yang dibahas adalah “Geothermal Direct Use”.
Pada umumnya untuk memproduksikan geothermal untuk satu unit
diperlukan biaya sekita U$
3000 dengan kedalaman sekitar sekita 1200 meter.
Selain itu pemanfaatan geothermal langsung dapat secara
teknis menggunakan prinsip heat exchanger, hal ini tergantung pada kondisi
lingkungan sehingga pada saat musim panas kita dapat merubah heat yang
dihasilkan menjadi dingin dan pada saat musim dingin mampu menghasilkan suhu
panas.
Pada proses produksinya fluida yang dalam hal ini berupa uap masuk hingga menuju separator. Di
dalam separator fluida akan terpisah sesuai densitas dimana air akan berada di
bawah dan uap akan berada di atas. Fasa Uap tersebutlah yang akan digunakan
langsung sebagai pembangkit. Sekitar 20% energy yang dihasilkan akan dimanfaatkan
untuk sistem sedangkan 80% akan dijual dan dimanfaatkan.
Pembicara pernah mencoba penggunaan panasbumi secara
langsung dengan menggunakan tulip. Bunga tulip yang terdapat dibelanda tidak
bisa ditanam di Indonesia karena perbedaan suhu. Dengan menggunakan heat
exchanger dia mencoba menanam tulip namun hasilnya kurang ekonomis.
Wahyu Nugraha yang merupakan Ketua dari Asosiasi Panasbumi
Indonesia SM-UPN juga mememberikan ilmu yang baru saja didapat dari Kerja
Prakteknya disalah satu Perusahaan yang memproduksikan Geothermal.
Pada mulanya Fluida yang didapat tidak langsung masuk ke
separator melainkan masuk dalam flashing. Melalui Flashing ini, fluida yang
didapat akan terpisah menurut fasanya, yaitu uap dan gas. Namun pemisahan ini
tidak sempurna. Selanjutnya langsung menuju separator untuk memisahkan fasa
yang lebih baik. Di dalam separator akan terdapat air dan uap air. Air yang
terdapat dalam separator selanjutnya disalurkan ke AFT. Di dalam AFT suhu air
sudah berkurang sekitar 60-70ºC.
setelah itu air akan menuju kanal yang berkelok kelok. Kanal berguna untuk
menurunkan suhu hingga 40-50ºC.
Selain itu kanal berguna untuk mengendapkan silika yang terdapat didalam air.
Dan selanjutnya air tersebut akan masuk ke dalam pond seperti sebuah bak ukuran
besar dan dibiarkan terbuka tujuannya adalah agar tekanan yang terdapat dalam
air sama dengan tekanan luar.
Uap air
yang terdapat di dalam separator selanjutnya akan melewati CDP (Condensat Drop Out). CDP ini berfungsi untuk
menampung uap yang selama dalam perjalanan berubah menjadi air. Dengan andanya CDP ini diharapkan Uap yang
dihasilkan kering sempurna. CDP ini juga dibantu oleh Scrubber. Scrubber ini
terletak didekat turbin. Scrubber berfungsi menghilangkan
kondensat sebelum masuk ke dalam turbin. Sebelum masuk tepat ke dalam turbin, uap akan masuk ke dalam demister.
Demister ini ukurannya lebih kecil dari pada scrubber dan berfungsi untuk
menangkap butiran butiran air yang masih terkandung dalam uap sesaat sebelum
memasuki turbin. Selanjutnya adalah turbin, pada pembangkit listrik tenaga
panas bumi turbin akan mengkonversi energi termal dari uap menjadi energi
mekanis. Generator selanjutnya akan mengubah energi mekanis menjadi energi
listrik.
Selanjutnya,
setelah menggerak turbin uap air akan dialirkan ke kondensor. Fluida yang
didominasi uap air yang memasuki kondensor dan akan dikondensasi sepenuhnya menjadi
air. Selanjutnya air kondensat dikeluarkan menuju cooling tower untuk
diturunkan suhunya. Air kondensat yang suhunya telah turun sebagian akan
dikembalikan ke kondensor untuk mengkondensasi fluida berikutnya dan sebagian
lagi akan dialirkan ke dalam sumur injeksi untuk dikembalikan ke dalam perut
bumi.
0 komentar:
Posting Komentar