Spinner Test
(http://www.geothermal.uq.edu.au)
Uji komplesi adalah
pengujian sumur yang dilakukan untuk mengetahui kedalaman zona produksi dan
kedalaman pusat rekahan-rekahan (feed
zone) serta produktivitasnya. Uji komplesi dalam sumur panas bumi ada tiga
macam, yaitu spinner test, water loss
test, dan gross permeability test.
Uji Hilang Air (Water Loss Test)
Uji hilang air dilakukan untuk mengetahui
tempat-tempat dimana terjadi hilang air atau tempat-tempat dimana fluida
formasi masuk ke dalam sumur, karena hal tersebut merupakan indikasi adanya
pusat-pusat rekahan. Hal ini dapat ditentukan dari landaian tekanan, temperatur
dan aliran pada waktu air dipompakan dengan laju konstan. Lokasi dari pusat-pusat rekahan (feed point) ditentukan dengan
menganalisa data tekanan di dalam sumur, yaitu dengan membandingkan dengan
besarnya tekanan formasi, serta melihat perubahan temperatur yang terjadi di
dalam sumur.
Pada Gambar
4.1.(kiri) dapat dilihat bahwa hingga kedalaman tertentu (depth), besarnya tekanan formasi adalah lebih besar dari tekanan di
dalam sumur. Ini berarti diatas kedalaman tersebut terjadi inflow, yaitu fluida formasi masuk ke dalam sumur. Dibawah
kedalaman uji, besarnya tekanan formasi lebih kecil dari tekanan di dalam
sumur. Ini berarti dibawah kedalaman D terjadi outflow, yaitu fluida dari sumur keluar dan masuk ke dalam formasi.
Contoh lainnya adalah pada Gambar 4.1. (kanan). Terlihat pada gambar tersebut, besarnya tekanan di
dalam sumur lebih besar dari tekanan formasi. Ini berarti terjadi outflow, yaitu fluida dari sumur keluar
dan masuk ke dalam formasi.
Uji Permeabilitas Total (Gross Permeability Test)
Efek perubahan rate injeksi dapat dimonitor dengan dua
cara. Cara pertama adalah dengan mencari hubungan antara tekanan dan aliran
yang stabil sehingga dapat diperoleh besarnya injectivity atau dengan memonitor tekanan transient sehingga dapat
diperoleh besarnya transmissivity
atau permeability-thickness
(perkalian antara permeabilitas dengan ketebalan lapisan).
Apabila alat ukur
kedalaman ditempatkan pada kedalaman yang salah maka akan menimbulkan kesalahan
pengukuran. Hal ini dapat dilihat dari ketidakteraturan hasil plotting pada
chart yang menunjukkan kurva naik turun yang disebabkan oleh pergerakan fluida
dengan densitas yang bervariasi sehingga menyebabkan perbedaan tekanan antara
dua kedalaman tersebut (tempat alat ditempatkan dan kedalaman feed point) berubah-ubah.
Uji Spinner (Spinner Test)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui
tekanan, temperatur dan laju alir fluida didalam lubang sumur dengan cara
menurunkan sebuah alat yang dinamakan Spinner. Data – data yang
tersedia dari PTS tersebut yaitu adalah data tekanan, temperatur, spinner dan cable speed. Hal – hal yang dibandingkan dari data PTS injeksi dan produksi ini antara lain
letak ke dalam feedzone, kontribusi massa, kemudian menentukan hubungan dari injectivity index dan productivity index.
min boleh minta materi tentang uji komplesi panas bumi yang lebih komplit? kalau ada bisa tolong email ke saya rickoards@gmail.com
BalasHapusMakasih sebelumnya