Liputan6.com, Banjarnegara – Sumur 30 Pembangkit Listrik Tenaga Geothermal (PLTG) Dieng Banjarnegara meledak pada pukul 09.30 WIB, pagi tadi. Enam orang terluka bakar dan satu pingsan karena terguncang akibat ledakan itu. Seorang di antaranya mengalami luka berat.
"Ini force majeure. Material ledakan mengenai orang-orang yang ada di sini," kata Wakil Bupati Banjarnegara, Hadi Supeno, di lokasi ledakan Sumur 30 PT Geo Dipa Energy, Senin (13/6/2016).
Enam korban itu di antaranya Yudi Iskandar, Supartono, Joko Irawan, Supriyono, Pandi dan Rizki. Luka barat terparah diderita korban Yudi Iskandar. Seluruh korban dibawa ke RSUD Kabupaten Wonosobo.
Ia mengatakan, perusahaan diminta untuk menginvestigasi penyebab kejadian ledakan karena banyak sumur PLTG di Dieng. Menurut dia, sejumlah sambungan pipa bisa menjadi titik rawan.
Hadi berharap peristiwa ledakan itu jangan sampai terulang kembali. Menurut dia, tingkat korosi di pembangkit Dieng memang lebih tinggi dibandingkan dengan pembangkit geothermal lain.
"Saya juga heran sumur ini usianya baru tiga tahun kenapa bisa meledak. Padahal, banyak sumur lain yang lebih tua," kata dia.
Soal korban, ia berharap semua korban bisa mendapatkan perawatan yang terbaik. "Ada satu yang luka berat semoga bisa diselamatkan. Ada juga yang pingsan karena kaget," kata Hadi.
Manajer Operasional PT Geo Dipa Energy, Burhan mengatakan, saat kejadian pekerja sedang melakukan pembersihan seperti biasa. "Normal saja tidak ada yang aneh. Iniforce majeure," kata dia.
Setelah kejadian itu, kata dia, Geo Dipa akan memeriksa kembali semua sumur dan saluran pipa baik yang lama maupun yang baru. Saat ini, penyebab ledakan belum bisa diketahui. Ia menyatakan ada tim khusus yang akan menyelidiki kejadian ini.
Soal pasokan listrik, ia mengatakan saat Geo Dipa sedang tidak beroperasi karena perawatan rutin. "Produksi disetop dulu mulai Mei hingga Agustus. Jadi, memang tidak berpengaruh ke pasokan listrik," kata Burhan.
0 komentar:
Posting Komentar