Jenis Fluida Pemboran Panas Bumi



Beberapa jenis fluida pemboran antara lain:


 1. Water Base Mud
Kestabilan merosot pada saat temperatur sekitar 150°C dan akan terus meningkat seiring dengan naiknya suhu. Hal ini oleh koloid lempung flokuasi meningkatkan tingkat gel dan shear strenght (>20 lbs/100ft). kenaikan tersebut dapat diatasi dengan menambahkan lignosulfat, tetapi pada temperatur diatas 190°C lignosulfat akan hilang, H2S akan mendominasi peranan sebagai penyebab korosi.

2. Lumpur Berat
Permasalahan yang timbul lebih banyak, barite akan mempersulit pengontrolan rheologi untuk membuang padatan pemboran dengan tidak membuang barite dibutuhkan tenaga dorong sentrifugal yang tentu mahal dan yang tertangani hanya fraksi kecil aliran lumpur. Mengairi kembali tentunya akan menambah biaya karena dibutuhkan penambahan ulang barite untuk mengembalikan densitas. Yang lebih berbahaya lagi bila air terkontaminasi oleh air asin misalnya, gel strength atau mud cake pada lapisan akan meningkat.

3. Oil Base Mud
Lumpur jenis ini memang lebih stabil pada temperatur 190°C tetapi akan mengurangi produktifitas jika mengkontaminasi aquifer dan juga permasalahan lingkungan dari sipil dan separator dischange blowout.

Dari penjabaran di atas untuk mengatasi permasalahan lumpur pemboran dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu:
1.    Mendinginkan lumpur dipermukaan sehingga lumpur pemboran yang disirkulasikan rendah.
2.    Menahan tekanan balik dipermukaan dan lumpur dibilas di separator.
3.    Menaikkan densitas lumpur. 

Lumpur pemboran stabil pada temperatur 105°C (302°F), jika temperatur lebih panas, kestabilan lumpur menjadi masalah dan tidak dapat diatasi jika berada pada temperatur lebih dari 200°C (329°F). Lumpur bor akan mengalami pemisahan antara fasa padat dan fasa cair pada suhu tinggi. Fluida pemboran yang keluar dari lubang bor didinginkan dengan cooling tower.

Source : March 2nd, 2007 by Dardiri
Share on Google Plus

About Unknown

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright© JIT AP